ads

Bom Kampung Melayu, Upaya Merontokkan Wibawa Pemerintahan Jokowi dan Pembubaran HTI?

Feednesia.com - Sebelum saya memulai tulisan ini, saya mohon foto-foto korban yang saat ini viral di media sosial jangan dishare lagi kemana-mana. Bagi para sengkuni pelaku dibalik layar, itu akan jadi materi viral yang bisa dijadikan patokan kesuksesan sebuah aksi. Mohon dipahami, juga demi penghormatan terhadap korban dan keluarganya.

Prinsip terorisme adalah “membunuh satu orang untuk menyebarkan ketakutan kepada jutaan orang”. Jangan bantu teroris dengan turut menyebarkan ketakutan dengan share foto-foto korban secara berlebihan karena tujuan mereka agar masyarakat hidup dalam ketakutan.


Usai nonton acara Mata Najwa dengan tema Menangkal Radikalisme, saya dikejutkan dengan aksi nyata radikalisme ekstrim yang terjadi dengan peristiwa yang diluar akal sehat dan nalar manusia yaitu ledakan bom di Terminal di Kampung Melayu.

Saat tulisan ini saya buat, ledakan itu menewaskan satu orang Polisi dan empat aparat Kepolisian lainnya luka-luka saat sedang mengawal pawai obor jelang Ramadan. Selain melukai aparat keamanan, lima warga sipil lainnya juga luka-luka. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, disusul ledakan kedua yang terjadi 5 menit kemudian.

Dunia ini sudah edan, Manchester, Marawi, kini Terminal Kampung Melayu. Masa-masa sekarang adalah masa yang sulit, geng motor, pesta gay, kini bom Kampung Melayu, ada apa Jakarta? Semakin kesini semakin banyak persoalan anak bangsa, padahal kedamaian adalah tujuan hidup yang terindah.

Saya tidak mau berandai-andai bahwa pelaku bom Terminal Kampung Melayu adalah aksi jihad dari golongan Islam garis keras, atau ISIS, karena saat ini masih dalam tahap penyelidikan pihak Kepolisian yang berwenang.

Saya juga tidak mau berandai-andai bahwa BIN telah kecolongan dengan meledaknya bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu karena setiap peristiwa dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja tanpa seorangpun yang mampu memprediksinya, namun yang menjadi concern saya bahwa apapun motifnya, peristiwa bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu itu adalah upaya merontokkan kredibilitas dan kewibawaan pemerintah saat ini.

Kenapa saya berpendapat demikian? Karena lokasi ledakan bom bunuh diri itu terjadi di tempat umum yaitu di Terminal. Jika pelaku adalah seorang Jihadis fanatik pemburu 72 bidadari sorgawi yang benci kafir setengah koit, tentunya yang bersangkutan tidak akan memilih lokasi terminal yang notabene adalah tempat umum dimana banyak rakyat kecil dari sesama kaum muslim yang berada di terminal, apalagi ada kegiatan pawai obor jelang Ramadan.

Baca Juga : Batal Naik Banding, Umpan Lambung Ahok ke Jokowi untuk Skak Mat JK dan Prabowo?


Setahu saya, dan juga berdasarkan fakta-fakta bom bunuh diri yang telah terjadi selama ini selalu terjadi ditempat-tempat berkumpulnya orang kafir (menurut pemahaman mereka). Contoh yang sudah terjadi yaitu bom bunuh diri di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali, Kedutaan Besar Australia di Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Pusat, Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, dan Starbucks Sarinah Thamrin Jakarta yang banyak orang bule kafir penghuni neraka jahanam yang lagi pada ngumpul.

Dari fakta ini saja sudah bisa ditarik benang merah bahwa bom bunuh diri di Terminal rakyat kecil, apalagi diperkuat dengan adanya kegiatan pawai obor jelang Ramadan, kecil kemungkinan dilakukan karena dogma kebencian terhadap kaum kafir.

Saya berpendapat bahwa bom di Terminal Kampung Melayu itu adalah upaya tangan-tangan kotor yang sengaja mau merontokkan wibawa dan kredibilitas pemerintah saat ini untuk menimbulkan mosi tidak percaya rakyat terhadap pemerintah dalam hal menjamin keamanan dan keselamatan rakyat di negeri ini.

Selain itu menurut saya bisa juga ada korelasinya dengan pembubaran HTI yang ingin menjadikan negara ini negara Khilafah sebagai warning kepada pemerintah jangan asal main gebuk dan main tendang. Apapun motifnya, saya tidak mau berandai-andai, biarlah hasil investigasi petugas Kepolisian yang akan menjawab dari golongan mana yang telah begitu kejam dan tega membunuh dan melukai sesama saudara sendiri sebangsa dan setanah air.

Ancaman terhadap kedaulatan negara bukan hanya berasal dari luar saja, akan tetapi juga dari dalam. Indikasinya yaitu oknum-oknum yang menginginkan negara ini menjadi negara tidak aman dengan terus menimbulkan kegaduhan dan kekacauan, sehingga negara dianggap gagal menjamin keamanan dan keselamatan warganya, demi tercapainya misi mereka.

Kita semua tentunya sangat prihatin dengan peristiwa yang memilukan ini yang telah merenggut nyawa manusia, namun apapun bentuk teror bom, mari sikapi dengan kedewasaan dan kewaspadaan agar tidak diadu domba oleh oknum-oknum yang menginginkan negara ini terus kacau dan gaduh agar kepentingan mereka tercapai.

Baca Juga : Pengacara: Habib Rizieq Shihab Sudah Perpanjang Visa Umrah

Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi pak Polisi yang telah gugur dalam melaksanakan tugas, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dan amal bhakti selama hidup di dunia yang fana ini diperhitungkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bagi pelaku bom bunuh diri dan dan para dalang sengkuni dibalik layar, semoga Allah mengampuni dosa-dosa overdosis kalian, termasuk para dedemit dalang borokokok penyebar segala sumber malapetaka di negeri ini. Kasihanilah mereka ya Allah manusia-manusia yang hidupnya berkubang aib dan lumpur kenajisan. (Argo/Seword)
Loading...